Kanak-kanak

Bukan Galak, Inilah Gaya Parenting Paling Efektif Menurut Psikolog Ratih Ibrahim

Ditulis oleh: Christina Holmes Diterbitkan pada 16 October 2025
Bacaan 4 menit

“There is no such thing as a perfect parent, so just be a real one.”

Kalimat dari Sue Atkins ini menjadi pembuka yang mengingatkan kita bahwa perjalanan menjadi orang tua adalah proses panjang penuh pembelajaran. Kadang kita merasa harus tegas agar anak disiplin, kadang pula kita takut anak sedih dan akhirnya menuruti semua keinginannya. Padahal, di antara dua sisi itu, ada cara pengasuhan yang jauh lebih seimbang, hangat, dan efektif.

Dalam webinar Parentstory Circle yang berlangsung pada Minggu, 13 Oktober 2025, bersama Ratih Ibrahim, CEO dan Founder Personal Growth sekaligus Psikolog Klinis Senior, terungkap bahwa kemandirian anak tidak dibentuk oleh ketegasan berlebihan atau kelembutan tanpa batas. Kemandirian justru tumbuh dari pola asuh yang penuh kasih, tetapi tetap memiliki struktur yang jelas. Itulah yang disebut gaya pengasuhan authoritative parenting.

Kemandirian bukan sekadar tentang anak bisa makan sendiri atau membereskan mainan tanpa disuruh. Lebih dari itu, kemandirian adalah kemampuan anak untuk memahami emosinya, menenangkan diri ketika kecewa, serta belajar bertanggung jawab terhadap pilihan yang ia buat.

Anak yang mandiri biasanya fleksibel menghadapi perubahan, mampu mengenali perasaannya, tidak bergantung pada pujian, dan berani mencoba hal baru. Seperti disampaikan Ratih, “Kemandirian mempersiapkan anak untuk menghadapi berbagai tanggung jawab dan tantangan hidup di masa depan.”

Peran Orang Tua Sebagai Rumah Aman

Anak tidak akan belajar mandiri tanpa merasa aman. Itulah sebabnya orang tua memiliki peran penting sebagai rumah yang aman dan nyaman. Di dalam rumah itu, anak bebas mengekspresikan diri, bertanya, mencoba, bahkan gagal.

Ratih mengingatkan pentingnya lima nilai dasar dalam pengasuhan, yaitu Kasih, Konsekuen, Konsisten, Kompak, dan Kompromi. Kelima nilai ini menjaga keseimbangan antara cinta dan batasan. Dengan menerapkannya, orang tua tidak hanya mengajarkan kepatuhan, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab dari dalam diri anak.

image.alt

Empat Gaya Pengasuhan yang Umum Ditemui

Dalam dunia psikologi, dikenal empat gaya pengasuhan yang membentuk cara anak berperilaku dan berinteraksi dengan lingkungannya.

  1. Authoritative : Orang tua hangat, dekat, dan disiplin. Komunikasi dua arah, dan disiplin digunakan untuk membimbing, bukan menghukum.
  2. Authoritarian : Orang tua kaku dan penuh kontrol. Komunikasi satu arah, dengan sedikit ruang bagi anak untuk berpendapat.
  3. Permissive : Orang tua penuh kasih tetapi tanpa batas yang jelas. Anak bebas menentukan perilaku sendiri dan sering kali kurang disiplin.
  4. Neglectful : Orang tua memenuhi kebutuhan fisik dasar, tetapi kurang kehangatan dan panduan emosional.

Dari keempatnya, penelitian menunjukkan bahwa gaya authoritative paling efektif dalam membentuk anak yang percaya diri, empatik, dan mampu mengatur diri dengan baik.

Gaya pengasuhan authoritative adalah perpaduan antara struktur dan empati. Orang tua menetapkan aturan yang jelas, namun tetap membuka ruang bagi anak untuk berpendapat, berdiskusi, dan belajar dari konsekuensi tindakannya.

Dalam praktiknya, orang tua yang menerapkan gaya ini menetapkan batasan yang tegas, tetapi juga memahami sudut pandang anak. Mereka tidak hanya menegur ketika anak salah, tetapi juga membantu anak memahami alasannya. Pendekatan ini melatih anak untuk berpikir kritis dan belajar mengambil keputusan dengan penuh tanggung jawab.

Tips Praktis Menerapkan Authoritative Parenting

Ada beberapa cara sederhana untuk mulai menerapkannya di rumah.

Pertama, buat kesepakatan tentang aturan, batasan, dan konsekuensi bersama anak.

Kedua, apresiasi anak tanpa menjadikan pujian sebagai alat agar mereka patuh.

Ketiga, jadilah contoh nyata yang empatik dan terbuka.

Keempat, luangkan waktu berkualitas bersama anak, baik melalui obrolan mendalam maupun kegiatan yang menyenangkan.

Terakhir, berikan ruang bagi anak untuk mencoba dan belajar dari pengalaman, bahkan dari kesalahan.

Anak yang dibesarkan dengan pola asuh authoritative akan tumbuh lebih percaya diri, tangguh menghadapi perubahan, dan memiliki kemampuan sosial yang baik. Mereka mampu mengatur emosi, bertanggung jawab atas tindakan, serta lebih siap menghadapi kehidupan dengan pikiran terbuka dan hati yang hangat.

Gaya pengasuhan ini membantu anak merasa dicintai sekaligus dihargai. Mereka belajar bahwa setiap kebebasan selalu datang bersama tanggung jawab.

Tidak ada rumus pasti untuk menjadi orang tua yang sempurna, tetapi ada banyak cara untuk menjadi orang tua yang sadar dan hangat. Seperti yang disampaikan Ratih Ibrahim, “Orang tua adalah rumah aman bagi anak.”

Melalui gaya pengasuhan yang seimbang antara cinta dan disiplin, rumah itu akan menjadi tempat anak belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan bahagia.

Artikel Lainnya

Bayi

Memperkenalkan Parentstory Circle, Komunitas Parenting untuk Berbagi Cerita dan Dukungan

Pra-sekolah

Peran Ayah di Setiap Usia Anak: Dari Pelukan Pertama hingga Sahabat yang Dapat Diandalkan

Bayi

Fenomena Latte Dad: Tren Ayah Modern yang Hadir di Pengasuhan

Bayi

33 Istilah Penting dalam Menyusui yang Perlu Dipahami Ibu di Pekan ASI 2025

Bayi

Ingin Relaktasi, Inilah Panduannya!

Kanak-kanak

Panduan Lengkap Gigi Anak Tanggal: Urutan, Usia, dan Tips Perawatan

Kanak-kanak

Hari Pertama Sekolah: 15 Lagu Ceria untuk Menyemangati Si Kecil

Kanak-kanak

Parenting Zaman Now: Pelajaran Berharga dari Dr. Shefali untuk Orang tua