Bagi banyak anak, melihat poster film berwarna-warni di depan bioskop atau mendengar cerita dari teman tentang layar raksasa bisa memicu rasa penasaran yang luar biasa. Ada rasa ingin tahu yang besar: seperti apa rasanya menonton film di ruangan gelap dengan suara yang begitu nyata? Di sisi lain, bagi orang tua, membawa anak ke bioskop untuk pertama kali seringkali menimbulkan pertanyaan, apakah anak sudah cukup siap, bagaimana jika ia takut, atau apakah ia bisa duduk diam sampai film selesai?
Momen ini sejatinya bukan sekadar menonton, tapi juga tentang pengalaman baru yang akan membekas dalam ingatan anak. Dengan persiapan sederhana, ayah dan ibu bisa membantu menjadikan pengalaman pertama ke bioskop sebagai petualangan seru yang nyaman, menyenangkan, dan penuh cerita manis untuk dikenang.
Soal usia, para ahli perkembangan anak menyarankan untuk menunda paparan layar panjang bagi bayi dan balita di bawah usia 2 tahun. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), “Anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak terpapar media layar selain video call interaktif.” Sedangkan pada usia 5 tahun, anak mulai bisa mengikuti cerita sederhana dan duduk tenang lebih lama, sehingga bioskop bisa mulai dikenalkan dengan catatan filmnya sesuai usia, durasi tidak terlalu panjang, dan suasana tayangnya mendukung. Mayo Clinic juga menekankan pentingnya orang tua memilih tontonan yang ramah anak serta membatasi durasi agar tetap sehat bagi perkembangan mereka.
 








