Orang Tua Wajib Tahu: Bahaya Roblox dan Cara Menghindarinya

Roblox adalah salah satu permainan daring paling populer di dunia, dimainkan lebih dari 100 juta pengguna aktif setiap bulannya. Sekitar 40% penggunanya adalah anak di bawah 13 tahun. Namun, di balik kebebasan berkreasi yang ditawarkan, terdapat risiko serius yang mengancam keamanan anak, mulai dari konten tidak pantas hingga interaksi berbahaya dengan orang asing.

Beberapa anak bahkan berhasil membuat akun dengan memalsukan usia, sehingga pengawasan menjadi lebih menantang. Tanpa penyaringan ketat, potensi buruk Roblox sulit diantisipasi.

Berdasarkan laporan The Guardian dan BBC, risiko Roblox bukan sekadar teori, ada bukti nyata:

• Eksperimen akun anak-anak: Peneliti dari Revealing Reality membuat akun palsu yang menggambarkan anak usia 5–13 tahun. Mereka menemukan akun-akun ini bisa mengakses konten seksual sugestif, mendengar percakapan eksplisit melalui voice chat, serta diajak berkomunikasi di platform luar oleh orang dewasa. Beberapa orang tua juga melaporkan anak mengalami panik atau ketakutan setelah melihat konten seksual.
• Temuan BBC: Dalam uji coba membuat akun, BBC menemukan filter obrolan Roblox masih bisa ditembus. Bahkan, pengguna dewasa bisa mengarahkan anak ke percakapan di aplikasi lain yang lebih berisiko. CEO Roblox, Dave Baszucki, menyampaikan bahwa jika orang tua merasa tidak nyaman dengan platform, mempertimbangkan untuk tidak mengizinkan anak bermain adalah langkah yang sah.

Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa platform digital yang berisiko terhadap anak dapat dikenai tindakan tegas, termasuk pemblokiran, jika tidak melakukan perbaikan.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengatakan, “Upaya melindungi anak-anak dari berbagai konten negatif adalah tanggung jawab bersama. Ini mencakup aspek moral, etik, dan sosial.”

Hingga kini, Menkominfo Meutya Hafid menyebut belum ada keputusan pemblokiran Roblox, karena proses evaluasi masih berlangsung.

Agar anak tetap aman bermain Roblox, berikut langkah yang direkomendasikan:

1. Aktifkan fitur parental control terbaru. Gunakan opsi untuk memblokir game tertentu, memantau daftar game yang dimainkan anak, dan memblokir atau melaporkan pengguna mencurigakan.
2. Dampingi anak saat bermain. Khususnya saat mencoba game baru atau bermain dengan orang yang belum dikenal.
3. Ajarkan keamanan digital. Beri pemahaman tentang cara memblokir dan melaporkan pengguna yang bersikap tidak pantas, serta pentingnya menjaga kata sandi dan informasi pribadi.
4. Hentikan penggunaan jika merasa tidak nyaman. Sesuai saran CEO Roblox, jangan ragu menghentikan sementara atau permanen jika situasi dirasa tidak aman.
5. Bangun komunikasi terbuka. Tanyakan secara rutin pengalaman anak di game, sehingga mereka merasa aman melapor jika terjadi sesuatu yang mengganggu.

Roblox menawarkan dunia kreatif yang luas, namun di balik itu tersimpan risiko yang nyata. Dengan adanya potensi tindakan tegas dari pemerintah, ini adalah saat yang tepat bagi orang tua untuk memperkuat peran pengawasan di rumah.

Alih-alih hanya mengandalkan platform atau menunggu kebijakan, langkah proaktif dari orang tua bisa membuat dunia digital anak lebih aman, tanpa harus menghilangkan kegembiraan bermain.