Strategi WFH Sembari Mengasuh Balita

work from home

work from home

Hingga saat ini, pekerja kantoran dan anak-anak masih diharuskan untuk tetap menjalani aktivitas bekerja dan sekolah secara virtual. Bagi orang tua bekerja di rumah sambil mengurus anak, tentu menjadi tantangan tersendiri, karena harus membagi waktu antara menemani si kecil berkegiatan dan menjalankan tugas dari kantor. Anda mungkin menjadi salah satu ibu bekerja yang sedang berusaha untuk bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan mengurus rumah tangga serta mengurus si kecil. Pada Parentstory Festival melalui konten edukatifnya di Instagram Live bersama LYFE Generation memberikan serangkaian strategi work from home (WFH) sembari mengasuh si kecil, bersama seorang Psikolog Lidya Wati, M.Psi.

Membuat Rencana Kunci Keberhasilan WFH Bersama si Kecil

Belum ada yang bisa memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir tuntas. Apalagi, bagi Anda dan pasangan yang tengah menjalani work from home secara bersama, ini menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Menurut penuturan Lidya Wati, M.Psi, “Bagi para orang tua yang mempunyai anak usia balita, sangat tidak memungkinkan untuk bekerja secara efektif jika semua sudah tercampur. Jadi, penting bagi para orang tua untuk bisa melakukan suatu perencanaan yang matang, agar bisa menjalani work from home bersama si kecil”.

Merancang sebuah rencana diperlukan kepekaan terhadap waktu aktivitas bagi orang tua dan tentunya si kecil. Berikut beberapa tips dari Lidya Wati:

  • Mempersiapkan jadwal waktu kegiatan ayah dan ibu dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali.
  • Melibatkan seluruh anggota keluarga berupa pasangan, pengasuh, kakek, dan nenek. Keseluruhan anggota ini berfungsi untuk bertukar peran, karena tidak mungkin untuk mengurus anak sambil bekerja secara individu.
  • Menentukan prioritas yang akan dikerjakan dalam 1 hari penuh. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, supaya segala kegiatan dapat berjalan beriringan antara waktu, keterlibatan, dan prioritas yang harus dikerjakan dalam sehari bersama anak.

Mengomunikasikan dengan Anak

Bagi Anda yang mempunyai anak usia balita, pasti mereka menganggap keberadaan Anda di rumah adalah hari libur. Untuk itu, tugas Anda adalah dengan memberikan mereka pengertian secara perlahan. Cara menjelaskan pada anak agar mereka mudah memahami adalah secara visualisasi. Cara visualisasi ini sama dengan Anda harus membuat jadwal kegiatan si kecil. Menurut Lidia, “Anak seusia balita dalam kesehariannya perlu sekali dibuatkan struktur kegiatannya. Setelah membuat jadwal, barulah orang tua bisa mengomunikasikan kepada anak.” Demikian penuturan Psikolog LYFE Generation. Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah dengan cara membuat area bermain dan bekerja secara terpisah, sehingga si kecil bisa memahami antara dirinya harus bermain sendiri, bermain dengan ayah dan ibu, dan bekerja. Lidia wati menuturkan, dengan memberikan pengertian seperti itu bisa membantu anak untuk memahami dengan lebih mudah. Selain itu, bukan hanya secara fisik saja, tetapi Anda juga harus mempersiapkan mental mereka. Memberikan pengertian hal yang seperti ini dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan harus dilakukan secara konsisten bagi Anda dan pasangan demi terciptanya pengertian antara si kecil dan orang tua. 

Berikan Waktu untuk “Me Time”

Bekerja dari rumah bukannya bebas dari tekanan. Anda ingin menyelesaikan tugas kantor secara tepat waktu, dan berusaha terus fokus walaupun si kecil berada di sekeliling Anda dan menuntut perhatian. Biasanya, jika Anda di rumah sudah sibuk dengan segudang tugas pekerjaan kantor dan tetap fokus mengurus anak, Anda jadi lupa untuk melakukan istirahat sejenak. Hal ini sangat penting sekali untuk menyehatkan mental Anda selaku ibu bekerja. Apabila Anda tidak melakukan rehat maka dapat dipastikan perhatian ke si kecil juga bisa berkurang. Aktivitas yang bisa mudah dilakukan ibu untuk meluangkan waktu sejenak, bisa Anda lakukan dengan cara seperti, mandi selama 30 menit, membeli makanan favorit, ataupun berendam di air hangat untuk relaksasi.

Buat Kesepakatan Bersama Pasangan

Jika ayah dan ibu sama-sama bekerja dari rumah, bergantian untuk melakukan pekerjaan dan membagi waktu adalah solusi yang tepat agar lebih mudah menjalaninya. Misalnya, pada pagi hari sampai siang hari, ibu menemani si kecil untuk  school from home (SFH)  atau beraktivitas, biarkan ayah untuk bekerja terlebih dahulu. Setelah ayah selesai melakukan pekerjaan di sore hari, maka bisa bergantian, ayah yang menemani anak untuk bermain dan ibu bisa melanjutkan untuk bekerja.

Detail isi artikel

  • Membuat Rencana Kunci Keberhasilan WFH Bersama si Kecil
  • Mengomunikasikan dengan Anak
  • Berikan Waktu untuk “Me Time”
  • Buat Kesepakatan Bersama Pasangan

Artikel Lainnya