Persiapan Kehamilan

Manajemen Laktasi Selama WFH ala Citra Ayu Mustika

Ditulis oleh: Diterbitkan pada 5 June 2025
Bacaan 5 menit
Manajemen Laktasi Selama WFH ala Citra Ayu Mustika

Manajemen Laktasi Selama WFH ala Citra Ayu Mustika

Dengan banyaknya pegawai yang masih bekerja dari rumah atau work from home (WFH) karena pandemi Covid-19, para ibu dan bayi pun mengalami ritme menyusu yang baru. Yang sebelumnya Anda rutin memompa setiap beberapa jam sekali di kantor, kini harus membagi waktu antara menyusui langsung dan memompa ASI (air susu ibu). Meski WFH membuat waktu Anda mungkin menjadi lebih fleksibel dan dapat meningkatkan peluang untuk sukses menyusui, tapi juga dapat menjadi rumit ketika Anda sedang melakukan conference call atau rapat virtual bersama rekan kerja serta klien.

Demi menjawab kegelisahan dari banyak para ibu bekerja yang saat ini sedang WFH, Parentstory menghadirkan Citra Ayu Mustika, seorang konselor laktasi dan juga penulis untuk membahas tuntas mengenai ‘Manajemen Laktasi saat WFH’ pada acara Ask The Expert. Dipandu oleh Shahnaz Soehartono, public speaker yang juga seorang ibu menyusui, Citra menjelaskan begitu banyak manfaat ASI bagi bayi pada sesi awal tayangan langsung di Instagram Parentstory ini. 

ASI: Nutrisi yang Terbaik untuk Bayi

Menurut penulis buku ‘Uncensored: #teronglyf Blak-Blakan Soal Pasutri’ dan ‘Anti Kendor Menyusui’ yang baru rilis Agustus 2020 ini, menyusui itu adalah nutrisi terbaik untuk bayi. Tidak ada yang bisa menggantikan ASI. “Aku kasih gambaran kenapa ASI itu sangat penting. Di ASI itu ada yang disebut manfaat nutrisi dan non-nutrisi. Manfaat nutrisinya, pada saat bayi menyusu langsung ke payudara ibunya, bayi memperoleh banyak sekali sel hidup, salah satunya stem cell,” tutur Citra. Ketika stem cell dikonsumsi bayi dan masuk ke pencernaannya, maka ia akan beredar ke seluruh tubuh organ bayi. Begitu stem cell beredar ke seluruh organ tubuh bayi, stem cell akan langsung menyesuaikan diri sesuai dengan fungsi organ, dan menyempurnakan organ tubuh tersebut. Contohnya, ketika ASI sampai di otak, si ‘stem cell’ ini akan menyempurnakan saraf-saraf otak. Saat tiba di jantung, akan menstabilkan jantung. Begitu juga saat sampai pankreas, ia akan dapat menghasilkan insulin. 

Pada kesempatan yang sama, Citra juga mengungkapkan kebaikan ASI lainnya, yaitu mengenai protein bernama Alpha-Lactalbumin yang terkandung di dalam ASI. “Manfaatnya sudah diteliti. Bisa untuk membunuh sel kanker. Bayi yang disusui (ASI), inshaAllah terhindar dari leukimia (kanker darah), dan kanker lainnya. Nah, lalu berikutnya, yang membuat bayi ASI terjamin lebih cerdas adalah kadar Alpha-Lactalbumin di ASI ini sampai 23%. Manfaat lain protein Alpha-Lactalbumin adalah, untuk kecerdasan otak anak. Di susu formula, rata-rata kandungan Alpha-Lactalbumin-nya hanya 3%.” Dari sisi non-nutrisi pun terdapat manfaat memberikan ASI hingga 2 tahun. Pasalnya, menurut Citra, di masa 2 tahun pertama kehidupan bayi, ia sedang membangun fase secure attachment. “Banyak penelitiannya yang menyatakan, bahwa anak yang disusui memiliki kecerdasan sosial-emosional cenderung lebih baik. Pada saat menikah nanti, cenderung memiliki komitmen yang lebih baik, mampu membangun hubungan positif dengan orang-orang di sekitarnya, mudah diatur, dan menuruti orang tua,” ungkap Citra.

Antara DBF dan Breast Pumping

Ibu yang saat ini sedang WFH, mungkin mengalami kebingungan dalam mengatur frekuensi menyusui langsung atau direct breastfeeding (DBF) dan juga frekuensi breast pumping (memompa ASI). “Saat bekerja di kantor, mungkin sudah tahu ritmenya. Tapi saat bekerja di rumah, ritmenya tentu berbeda. Lalu, bagaimana cara menyiasatinya?” tanya host Shahnaz Soehartono. Citra memaklumi bila ibu yang kini WFH merasakan malasnya memompa ASI, tapi di sisi lain merasa insecure bila belum breast pumping. “Biasanya ibu-ibu pumping itu selain buat stok, buat kesehatan mental dia juga. Lihat freezer masih penuh ASIP (ASI perah), padahal kalau ada apa-apa itu akan habis hanya dalam waktu 3 minggu saja,” ucap Citra sambil tertawa. Jadi, apakah harus tetap pumping? “Aku tidak  bilang harus, ya. Prinsipnya, saat berdekatan dengan bayi, strongly recommended: susui bayi langsung. Tapi, aku kasih gambaran, mungkin untuk ibu-ibu yang sedang dalam masa 6 bulan menyapih, aku enggak menyarankan untuk pumping. Biarkan produksi ASI menurun sesuai dengan demand bayi, supaya nanti pas menyapih enggak sulit mengontrol produksi ASI-nya,” jawab influencer yang aktif di Instagram dengan nama akun @olevelove ini.

Artinya, bila Anda sedang berada dalam masa 6 bulan menyapih, yang berarti kini memiliki bayi berusia 18 bulan, Citra tidak merekomendasikan Anda untuk breast pumping. Tetapi, bila bayi Anda berusia di bawah 18 bulan, Citra menyarankan untuk tetap memompa ASI. “Enggak wajib, sih. Aku serahkan ke kenyamanan ibunya masing-masing karena kenyamanan ibu sangat penting, membuat (hormon) oksitosin terjaga. Aku kasih gambaran begini. Amit-amit jabang bayi, freezer ASIP kita mati total, misalnya. Terus, tiba-tiba ASIP kita satu freezer itu cair semua. Eh tiba-tiba, kantor mewajibkan kita masuk kantor di tengah pandemi ini. Jadi untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan, punya stok ASIP adalah hal yang bijaksana.” Lalu, untuk mengaturnya bagaimana? Sekali lagi, Citra mengembalikannya pada masing-masing ibu menyusui. Jikalau Anda merasa nyaman bila memompa ASI setiap kali anak masuk jam makan, silakan saja. Atau, setelah menyusui anak, lalu breastpumping, juga tidak masalah. “Dalam sehari, aku sarankan 3-4 kali pumping itu cukup. Waktunya kapan? Sekali lagi, aku kembalikan ke kenyamanan masing-masing. Karena begini, ibu-ibu yang punya anak berusia 12 bulan ke atas, itu kan sudah mulai sulit pumping karena anaknya mulai jumpalitan. Mungkin bisa disiasati pumping di jam makan anak, atau tidur siang, tidur malam, atau di kala Subuh pas anak masih tidur. Silakan diatur sesuai kenyamanan si ibu,” ungkap Citra sambil tersenyum.

Artikel Lainnya

Postpartum Depression 101: Ciri, Tanda Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Persiapan Keluarga Baru

Postpartum Depression 101: Ciri, Tanda Bahaya, dan Cara Mengatasinya

IVF - Bayi Tabung

Fertilitas

Yang Perlu Dipersiapkan Suami saat Jalani Program Bayi Tabung

Infeksi Saluran Kemih pada Bumil

Persiapan Kehamilan

Infeksi Saluran Kemih saat Hamil. Ini yang Perlu Diketahui!

tips bebas panik jadi orang tua baru

Persiapan Keluarga Baru

Tips Bebas Panik Jadi Orang Tua Baru

Aturan Minum Pil KB

Persiapan Kehamilan

Aturan Minum Pil KB

11 Makanan yang Baik Dikonsumsi Usai Melahirkan

Persiapan Kehamilan

11 Makanan yang Baik Dikonsumsi Usai Melahirkan

Record of Youth

Persiapan Keluarga Baru

7 Ilmu Parenting Penting dari Drakor 'Record of Youth'

Mastitis pada Ibu Menyusui

Persiapan Kehamilan

Cara Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui