Persiapan Keluarga Baru

7 Ilmu Parenting Penting dari Drakor 'Record of Youth'

Ditulis oleh: Diterbitkan pada 5 June 2025
Bacaan 6 menit
Record of Youth

Record of Youth

Sudahkah Anda menonton drama Korea baru berjudul ‘Record of Youth’ yang dibintangi oleh Park Bo-gum dan Park So-dam? K-drama satu ini mungkin belum sepopuler dan melegenda seperti ­‘Reply 1988’, namun menyajikan ilmu parenting yang inspiratif. Drama ini berfokus pada kisah dua sahabat kecil dengan latar belakang yang jauh berbeda, yaitu Sa Hye-jun (Park Bo-gum) dari keluarga sederhana, serta sahabatnya Won Hae-hyo (Byeon Woo-seok) dari keluarga berpendidikan dan kaya. Mereka tumbuh di lingkungan yang sama, tetapi Hae-hyo di kawasan elite, sementara Hye-jun hidup di kawasan menengah ke bawah.

Hye-jun adalah seorang model dari keluarga kelas pekerja yang bercita-cita menjadi aktor papan atas. Meski gagal dalam beberapa audisi, sampai menunda wajib militernya, akhirnya ia mewujudkan mimpinya. Sama seperti Hye-jun, Hae-hyo juga seorang model dan kemudian menjadi aktor. Sayangnya, Hae-hyo memiliki ibu yang sangat mengontrol kehidupan profesionalnya. Dari kisah mereka beserta keluarganya, ada beberapa ilmu parenting yang dapat diambil oleh ayah dan ibu, seperti berikut ini.

1. Mendidik Anak agar Selalu Rendah Hati

Meski perekonomian keluarga Hye-jun dan Hae-hyo berbeda, mereka bisa bersahabat karena bersekolah di tempat yang sama. Pasalnya, ayah dari Hae-hyo, Won Tae-kyeong (Seo Sang-won) bersikeras menyekolahkan Hye-hyo di public school dibandingkan private school untuk anak dari keluarga sejahtera. Walaupun ditentang oleh sang ibu, Kim Yi-young (Shin Ae-ra), tapi Tae-kyeong tetap dengan pendiriannya. Alasannya, bila Hae-hyo bersekolah di private school, pandangan ia tentang hidup akan menjadi sempit. Hae-hyo hanya akan melihat yang indah-indah saja, hanya berteman dari kalangan yang sama. Semua akan terlihat seragam di mata Hae-hyo. Dengan menyekolahkan Hae-hyo di sekolah umum, sang ayah berharap hidup dan pandangan Hae-hyo akan lebih beragam karena di sana ia akan mengenal banyak orang dari berbagai kalangan. Inilah yang membuat Hae-hyo tumbuh jadi laki-laki yang rendah hati dan membumi.

image.alt

2. Terbuka pada Anak

Han Ae-sook (Ha Hee-ra), ibu Hye-jun, bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah Hae-hyo. Tentu saja ini membuat Hye-jun merasa malu dan sedih. Terutama ketika Ae-sook membawa pulang pakaian bekas Hae-hyo untuk dipakai Hye-jun. Tapi, rasa sedih dan malu yang dirasakan Hye-jun hilang ketika Ae-sook mengajaknya berdiskusi tentang hal ini, dan mereka bicara dari hati ke hati. Sang ibu bertanya pada Hye-jun, tentang perasaannya memiliki ibu yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah sahabatnya, apakah ia malu, dan sebagainya. Ini membuat Hye-jun akhirnya menerima pekerjaan ibunya dan menghargai keputusan ibunya untuk tetap bekerja di rumah Hae-hyo. Sikap Ae-sook yang terbuka dan mau memahami perasaan anaknya ini membuat Hye-jun juga jadi memahami dan menerima pilihan Ae-sook. Dialog antara mereka berdua saat membahas hal tersebut sungguh indah dan bermakna.

3. Jadi Orang Tua yang Selalu Mendukung Anak

Ae-sook adalah pendukung Hye-jun nomor satu! Suporter utama Hye-jun ketika kepercayaan dirinya dijatuhkan oleh ayahnya. Bisa dibilang, dukungan Ae-sook pada Hye-jun yang mampu membuat Hye-jun terus berjuang mewujudkan mimpinya dan hingga akhirnya bisa menjadi nyata. Karakter Hye-jun dengan Hae-hyo yang bersahabat dan berkarier di bidang yang sama, memang sering dibanding-bandingkan oleh para penontonnya. Bedanya, Hae-hyo hanya mendapat dukungan finansial dan berbagai bantuan lain dari ibunya, namun kariernya tidak secemerlang Hye-jun karena tidak mendapat dukungan moril. Sementara itu, Hye-jun meski tidak mendapat dukungan materiil dari ibunya, tapi bisa sukses karena selalu mendapat dukungan moril dari sang ibu. Dari kisah ini, Anda mungkin dapat belajar, bahwa perhatian, kasih sayang, dan dukungan moril lainnya dari orang tua adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan anak dalam meraih mimpinya.

Saat Hye-jun mulai ingin menyerah, ibunya terus memberikan suntikan semangat. Salah satu pesan sang ibu pada Hye-jun adalah, di dunia ini tidak ada pekerjaan yang tak sulit. Tidak ada di dunia ini yang memberikan kehidupan menyenangkan secara gratis. Karena itu, Hye-jun harus terus berusaha dan tak lupa juga untuk bersenang-senang, agar tetap bisa menyenangkan dirinya sendiri.

4. Jadi Teladan bagi Anak

Di drakor (drama Korea) ini, Ae-sook digambarkan sebagai ibu yang sangat bijak dan cerdas. Meski bekerja sebagai ART (asisten rumah tangga), ia tetap mampu menanamkan rasa bangga dan harga diri pada anaknya. Walaupun mereka hidup kekurangan, namun Hye-jun tidak memiliki kepercayaan diri yang rendah. Bahkan, ia tidak malu ibunya bekerja sebagai ART di rumah sahabatnya, dan malah bangga dengan ibunya. Ini berarti, bila orang tua dapat menjadi contoh dan teladan yang baik untuk anak, bagaimanapun status sosial Anda, anak tetap dapat tumbuh besar dengan kepribadian serta percaya diri yang baik.

image.alt

5. Jangan Pernah Membandingkan Anak

Keluarga Hye-jun punya hubungan yang cukup rumit. Ayahnya, Sa Young-nam (Park Soo-young), kerap membanding-bandingkan Hye-jun dengan kakak laki-lakinya, Sa Kyeong-jun (Lee Jae-won) yang cerdas. Inilah yang membuat sang ayah sering berkata negatif pada Hye-jun dan merendahkan mimpinya. Padahal, Hye-jun juga punya kelebihan. Meski tidak sepandai kakaknya, tapi ia adalah anak yang mandiri dan pekerja keras. Sejak lulus SMA, ia sudah bekerja, memiliki penghasilan, dan tak menggantungkan hidupnya lagi pada orang tuanya. Dari hal ini, ayah dan ibu dapat belajar bahwa setiap anak adalah istimewa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Setiap anak lahir dengan keunikannya sendiri. Bukanlah hal yang bijak bila membandingkan si kakak dengan si adik, atau dengan anak lainnya. Anda sendiri tentu tak suka bukan, jika anak membandingkan Anda dengan orang tua temannya?

6. Jangan Malu untuk Meminta Maaf jika Bersalah

Mungkin masih ada orang tua yang selalu merasa benar, dan walaupun menyadari kesalahannya, beberapa orang tua merasa gengsi untuk meminta maaf pada anak serta mengakui kesalahannya di depan anak. Tetapi, Young-nam tidak begitu. Walau digambarkan sebagai ayah yang kurang baik, di penghujung cerita, dengan rendah hati ia meminta maaf pada Hye-jun atas semua sikap buruknya dan mengakui segala kesalahannya.

7. Selalu Ada Kebaikan dalam Segala Hal

Ibu dari Hae-hyo, Yi-young, digambarkan sebagai ibu yang mengatur serta mengontrol anaknya secara berlebihan. Seolah jalan hidup anaknya adalah skenario buatannya. Ketika karier Hye-jun lebih sukses dibanding Hae-hyo, Yi-young merasa marah dan menganggap dirinya telah menjadi ibu yang gagal. Lalu, Hae-hyo mengatakan kalau ia tidak iri dan marah melihat kesuksesan Hye-jun, tapi ia malah merasa bangga pada prestasi sahabatnya dan dengan tulus ingin terus mendukung Hye-jun. Kemudian, ia berkata, “Ibu tidak gagal karena ibu berhasil membesarkan anak yang baik hatinya”. Ucapan Hae-hyo ini membuat ibunya bahagia.

Jadi, jangan terburu-buru merasa gagal bila hidup anak tak berjalan seperti yang Anda harapkan. Karena, setiap perjuangan orang tua tetap akan memberikan hasil yang baik pada anak, yang bentuknya bisa berupa apa saja. Tak melulu prestasi di bidang akademis atau sesuatu yang menghasilkan banyak uang. Anak yang suka menolong dan berhati baik pun adalah suatu prestasi yang bisa membuat orang tua bangga.

Detail isi artikel

  • 1. Mendidik Anak agar Selalu Rendah Hati
  • 2. Terbuka pada Anak
  • 3. Jadi Orang Tua yang Selalu Mendukung Anak
  • 4. Jadi Teladan bagi Anak
  • 5. Jangan Pernah Membandingkan Anak
  • 6. Jangan Malu untuk Meminta Maaf jika Bersalah
  • 7. Selalu Ada Kebaikan dalam Segala Hal

Atikel Terkait

Postpartum Depression 101: Ciri, Tanda Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Postpartum Depression 101: Ciri, Tanda Bahaya, dan Cara Mengatasinya

IVF - Bayi Tabung

Yang Perlu Dipersiapkan Suami saat Jalani Program Bayi Tabung

Infeksi Saluran Kemih pada Bumil

Infeksi Saluran Kemih saat Hamil. Ini yang Perlu Diketahui!

Atikel Lainnya

Postpartum Depression 101: Ciri, Tanda Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Persiapan Keluarga Baru

Postpartum Depression 101: Ciri, Tanda Bahaya, dan Cara Mengatasinya

IVF - Bayi Tabung

Fertilitas

Yang Perlu Dipersiapkan Suami saat Jalani Program Bayi Tabung

Infeksi Saluran Kemih pada Bumil

Persiapan Kehamilan

Infeksi Saluran Kemih saat Hamil. Ini yang Perlu Diketahui!

tips bebas panik jadi orang tua baru

Persiapan Keluarga Baru

Tips Bebas Panik Jadi Orang Tua Baru

Aturan Minum Pil KB

Persiapan Kehamilan

Aturan Minum Pil KB

11 Makanan yang Baik Dikonsumsi Usai Melahirkan

Persiapan Kehamilan

11 Makanan yang Baik Dikonsumsi Usai Melahirkan

Record of Youth

Persiapan Keluarga Baru

7 Ilmu Parenting Penting dari Drakor 'Record of Youth'

Mastitis pada Ibu Menyusui

Persiapan Kehamilan

Cara Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui