Selama ini, topik kontrasepsi lebih banyak dibicarakan dari sudut pandang perempuan. Padahal, pria juga memiliki peran penting dalam merencanakan keluarga. Seiring berkembangnya penelitian, kini pria punya beragam opsi, mulai dari metode klasik hingga inovasi medis terbaru. Menariknya, ada juga satu “opsi” yang bukan berasal dari dunia medis, melainkan realita kehidupan sehari-hari.
9 Pilihan KB untuk Pria: Dari Medis hingga Realita Kehidupan


1. Kondom
Metode paling praktis, mudah diakses, sekaligus melindungi dari infeksi menular seksual. Tingkat efektivitasnya tinggi jika digunakan dengan benar.
2. Vasektomi
Prosedur medis permanen dengan cara memotong atau menyumbat saluran sperma. Sangat efektif, namun perlu pertimbangan matang karena sifatnya yang sulit dibalikkan.
3. Pil Hormonal
Masih dalam tahap penelitian, pil ini bekerja menekan produksi sperma. Meski menjanjikan, efek samping dan ketersediaannya masih menjadi bahan kajian.
4. Pil Nonhormonal
Bekerja dengan menghambat enzim tertentu agar sperma tidak bisa bergerak. Efeknya sementara, dan saat ini masih dalam uji coba.
5. Suntik Hormonal
Injeksi testosteron atau kombinasi hormon yang dapat menekan produksi sperma dalam jangka tertentu.
6. Gel Testosteron
Gel yang dioleskan ke bahu atau punggung, efektif menurunkan jumlah sperma setelah beberapa minggu pemakaian. Masih dalam tahap uji klinis.
7. Metode Pengetahuan Kesuburan
Dengan memahami siklus menstruasi pasangan, pria bisa membantu menghindari hubungan seksual di masa subur. Butuh disiplin tinggi dan komunikasi yang baik.
8. Pil Kontrasepsi Pria (Terbaru)
Uji klinis terbaru menunjukkan pil KB pria cukup aman dan efektif menekan produksi sperma. Ada yang berbasis hormon, ada pula yang nonhormonal dengan cara menghambat enzim agar sperma tidak bisa bergerak. Kelebihannya, efek pil ini bersifat sementara dan bisa hilang setelah konsumsi dihentikan. Meski begitu, penelitian masih berlangsung untuk memastikan keamanan jangka panjang dan efektivitasnya. Jika lolos uji, pil ini bisa jadi terobosan penting dalam kesetaraan kontrasepsi bagi pria.
9. Biaya Sekolah Anak yang Makin Mahal
Di luar ranah medis, ada satu “kontrasepsi” yang sering jadi pertimbangan pasangan: kondisi finansial. Biaya sekolah di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Dari SD hingga SMA, rata-rata bisa mencapai jutaan rupiah per tahun, belum termasuk kebutuhan tambahan seperti kursus, kegiatan ekstrakurikuler, hingga persiapan kuliah. Tak jarang, pasangan akhirnya menunda atau membatasi jumlah anak demi memastikan masa depan yang layak bagi keluarga mereka.
Dari sembilan pilihan ini, jelas terlihat bahwa kontrasepsi bukan hanya soal kesehatan reproduksi, tetapi juga soal tanggung jawab dan kesiapan. Baik secara medis maupun finansial, pria punya peran penting dalam merencanakan masa depan keluarga.
Artikel Lainnya

Persiapan Keluarga Baru
Postpartum Depression 101: Ciri, Tanda Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Fertilitas
Yang Perlu Dipersiapkan Suami saat Jalani Program Bayi Tabung

Persiapan Kehamilan
Infeksi Saluran Kemih saat Hamil. Ini yang Perlu Diketahui!

Persiapan Keluarga Baru
Tips Bebas Panik Jadi Orang Tua Baru

Persiapan Kehamilan
Aturan Minum Pil KB

Persiapan Kehamilan
11 Makanan yang Baik Dikonsumsi Usai Melahirkan

Persiapan Keluarga Baru
7 Ilmu Parenting Penting dari Drakor 'Record of Youth'

Persiapan Kehamilan
Cara Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui