Kanak-kanak

Konten Anomali di YouTube Anak: Bahaya Tersembunyi di Balik Layar

Ditulis oleh: Christina Holmes Diterbitkan pada 9 June 2025
Bacaan 4 menit

Di era digital, anak-anak semakin sering menghabiskan waktu menonton video di YouTube atau aplikasi hiburan lainnya. Banyak orangtua mengira semua konten dengan tampilan kartun dan musik ceria aman untuk anak. Padahal, tidak semuanya demikian. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah konten anomali. Konten anomali tidak selalu muncul dalam bentuk kekerasan yang jelas. Beberapa hadir dalam bentuk video absurd yang membingungkan, dengan judul atau lirik acak seperti "Tung Tung Tung Sahur", "Ballerina Cappucina", atau adegan karakter kartun terkenal melakukan hal-hal aneh tanpa makna. Anak-anak mungkin tertawa atau terlihat terhibur saat menontonnya, tapi di balik itu, konten seperti ini bisa membuat mereka bingung, terstimulasi berlebihan, atau kehilangan pemahaman dasar tentang alur cerita dan logika. Hal-hal inilah yang perlu diwaspadai bersama.


Apa Itu Konten Anomali?

Konten anomali adalah video atau animasi yang terlihat seperti tontonan anak-anak, tetapi sebenarnya mengandung unsur yang tidak pantas, menyeramkan, atau membingungkan secara psikologis. Konten ini sering menyamar menggunakan tokoh populer seperti Spiderman, Elsa, Peppa Pig, atau karakter dari PAW Patrol, namun menampilkan cerita yang tidak masuk akal, penuh kekerasan, atau bahkan unsur seksual terselubung.

Beberapa istilah yang sering muncul terkait konten anomali di antaranya:


  • Elsagate: Sebutan untuk fenomena munculnya video disturbing yang menampilkan karakter seperti Elsa dan Spiderman dalam situasi yang tidak pantas.
  • Low-quality bait content: Konten dengan kualitas animasi buruk, dibuat untuk menarik klik lewat kata kunci populer.
  • Dark nursery rhymes: Lagu anak-anak dengan lirik atau visual yang diubah menjadi menyeramkan atau absurd.
  • Algorithm bait: Video yang dibuat untuk “menipu” algoritma agar direkomendasikan, dengan tampilan luar yang aman tapi isi yang berbahaya.


Contoh Konten Anomali yang Mungkin Pernah Anda Temui


Konten anomali tidak selalu muncul dalam bentuk kekerasan yang jelas. Beberapa hadir dalam bentuk video absurd yang membingungkan, dengan judul atau lirik acak seperti "Tung tung tung sahur", "Ballerina Cappucina", atau video dengan karakter populer yang bertingkah aneh, seperti “Spiderman vs Elsa Toilet Trouble” atau “Baby Shark Horror Version”. Anak-anak mungkin tertawa atau terlihat terhibur saat menontonnya, tapi di balik itu, konten seperti ini bisa membuat mereka bingung, terstimulasi berlebihan, atau kehilangan pemahaman dasar tentang alur cerita dan logika.

image.alt

Mengapa Konten Anomali Berbahaya untuk Anak?

Anak-anak belum bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak. Mereka juga belum paham bahwa sesuatu yang terlihat lucu belum tentu baik. Konten anomali bisa:

  • Membuat anak takut tanpa alasan jelas
  • Mengganggu kualitas tidur
  • Menyebabkan perubahan perilaku, seperti mudah marah atau menarik diri
  • Membingungkan perkembangan logika dan emosi mereka
  • Jika terus terpapar, anak bisa mengalami kecemasan, stres, bahkan trauma ringan.

Mengapa Konten Anomali Bisa Muncul di YouTube Anak?

Banyak kreator konten membuat video anomali dengan tujuan mendapatkan klik dan tayangan. Mereka memakai judul dan thumbnail yang menarik perhatian, serta memasukkan kata kunci populer seperti "kids", "nursery rhymes", atau "funny cartoon".


Sistem algoritma platform seperti YouTube belum sepenuhnya bisa menyaring konten seperti ini. Akibatnya, konten aneh dan tidak pantas bisa muncul di tengah video anak-anak yang seharusnya aman.

Tanda Anak Mungkin Terpapar Konten Anomali

Orangtua perlu waspada jika anak:


  • Tiba-tiba takut menonton video tertentu
  • Sering mimpi buruk atau tidak bisa tidur
  • Menirukan perilaku kasar atau aneh
  • Menjadi lebih pendiam atau cemas


Jika Anda melihat tanda-tanda ini, ada kemungkinan anak pernah menonton konten digital yang tidak sesuai usianya.


Tips Menjaga Anak dari Konten Anomali

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebagai orangtua:


  1. Tonton bersama anak: Luangkan waktu untuk menonton video yang mereka sukai, agar Anda tahu apa yang mereka lihat.
  2. Gunakan aplikasi khusus anak: Pilih platform seperti YouTube Kids dan aktifkan kontrol orangtua.
  3. Blokir dan laporkan konten mencurigakan: Jangan ragu untuk melaporkan video yang tidak pantas meskipun tampilannya seperti video anak.
  4. Perhatikan reaksi anak setelah menonton: Jika mereka terlihat cemas, tanyakan apa yang mereka tonton dan bagaimana perasaannya.
  5. Batasi waktu layar: Semakin lama anak terpapar layar, semakin besar kemungkinan mereka menemukan konten yang tidak cocok.
  6. Ajarkan anak mengenali tontonan yang baik: Gunakan bahasa sederhana untuk menjelaskan bahwa tidak semua video itu bagus, walaupun gambarnya lucu.


Konten anomali adalah ancaman tersembunyi di balik dunia hiburan anak yang terlihat ceria. Sebagai orangtua, Anda punya peran penting untuk menyaring dan mendampingi anak saat menonton. Dengan lebih sadar dan aktif, Anda bisa membantu anak tumbuh dalam lingkungan digital yang sehat dan aman.

Artikel Lainnya

Kanak-kanak

Hari Pertama Sekolah: 15 Lagu Ceria untuk Menyemangati Si Kecil

Kanak-kanak

Parenting Zaman Now: Pelajaran Berharga dari Dr. Shefali untuk Orang tua

Kanak-kanak

Pentingnya Mengajarkan Anak untuk Menerima Kekalahan dengan Bijak

Zat Besi pada Anak

Balita

Kekurangan Zat Besi Pengaruhi Performa Kognitif Anak

Saat Anak Berbohong

Remaja

Saat Anak Mulai Berbohong, Apa yang Harus Dilakukan?

Gejala GERD pada Bayi

Kanak-kanak

Anak Sering Sakit Perut? Waspadai Gejala GERD!

Mengenal Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Anak

Kanak-kanak

Mengenal Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Anak

Panduan Gizi Untuk Mengatasi Masalah Berat Badan Si Kecil

Balita

Panduan Gizi untuk Mengatasi Masalah Berat Badan si Kecil