
Keputihan saat Hamil
Kehamilan dapat menggembirakan, namun sekaligus mengkhawatirkan. Pasalnya, tidak selalu mudah untuk mengetahui perubahan kehamilan yang normal dan yang perlu diwaspadai. Salah satu contohnya yaitu keputihan. Menurut American Pregnancy Association (APA), salah satu perubahan pertama yang mungkin Anda alami saat hamil adalah keputihan. Penyebab terjadinya peningkatan keputihan di awal kehamilan karena kadar estrogen yang lebih tinggi.
Penyebab Munculnya Leukore
Selama kehamilan, tubuh akan memproduksi lebih banyak estrogen, yang memberi sinyal pada vagina untuk menghasilkan lebih banyak cairan. Keputihan ini terdiri dari sekresi dari serviks dan vagina, sel-sel tua, dan bakteri normal vagina. Keputihan yang normal selama kehamilan disebut leukorea dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Berwarna bening hingga putih seperti susu.
- Teksturnya encer dan tipis atau seperti lendir.
- Berbau ringan atau tidak berbau.
- Muncul lebih banyak saat mendekati persalinan, meskipun kemungkinan akan terlihat agak berbeda dari yang biasa Anda alami.
Apa penyebab munculnya leukorea selama kehamilan? Menurut sebuah artikel di whattoexpect.com yang ditinjau oleh dr. Eric Surrey, ahli endokrinologi reproduksi dan kesuburan di Colorado, saat Anda hamil, peningkatan kadar estrogen menyebabkan peningkatan aliran darah ke area panggul. Lebih banyak aliran darah merangsang selaput lendir tubuh, menyebabkan peningkatan keputihan pada awal kehamilan dan seterusnya. Dan, itu memiliki tujuan penting, yakni keputihan dapat menghilangkan sel-sel mati dari vagina, melindungi jalan lahir dari infeksi, serta menjaga keseimbangan bakteri yang sehat di dalam vagina.
Muncul Setelah Pembuahan dan Akhir Kehamilan
Keputihan dapat dimulai 1 hingga 2 minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum Anda melewatkan menstruasi. Saat kehamilan Anda berkembang, keluarnya cairan ini biasanya menjadi lebih banyak, dan akan muncul di akhir kehamilan Anda. Anda mungkin ingin memakai panty liner tanpa pewangi. Tetapi, hindari penggunaan tampon selama kehamilan. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, Anda mungkin juga memperhatikan bahwa cairan yang keluar mengandung lendir kental dengan garis-garis darah, yang disebut ‘show’. Ini adalah tanda awal persalinan dan tidak perlu khawatir.
Keputihan yang Tak Normal
Pada situs resminya, americanpregnancy.org, APA menjelaskan bahwa ibu hamil wajib untuk mengetahui keputihan yang dianggap normal selama kehamilan dan memberi tahu dokternya tentang keputihan yang mungkin tampak tidak normal. Ciri-cirinya adalah:
- Jika keputihan berwarna hijau atau kekuningan.
- Berbau tajam atau busuk.
- Disertai kemerahan atau gatal. Bila ini terjadi Anda mungkin mengalami infeksi vagina. Salah satu infeksi vagina yang paling umum selama kehamilan adalah kandidiasis, yang juga dikenal sebagai infeksi jamur.
- Penyebab lain dari keputihan yang tidak normal juga bisa menjadi tanda dari penyakit menular seksual. Seperti, chlamydia, gonorrhea, atau trichomoniasis, yang semuanya membutuhkan diagnosis dan pengobatan cepat untuk Anda serta pasangan.
APA menyarankan, setiap kali ada perubahan dalam keputihan selama kehamilan, Anda harus memberi tahu dokter kandungan Anda. Jangan pernah mencoba mendiagnosis dan merawat diri sendiri. Keputihan selama kehamilan bisa menjadi normal, tetapi tetap harus diberitahukan kepada dokter kandungan Anda. Segera beritahu dokter Anda jika Anda mengalami keputihan atau pendarahan yang cukup untuk mengisi pembalut, berlangsung lebih dari 1 hari, dan disertai dengan kram atau nyeri. Keputihan selama kehamilan yang muncul bersama rasa terbakar pada area vagina dan nyeri ketika berhubungan seksual juga dapat menjadi sinyal untuk segera berkonsultasi pada dokter.
Lakukan Ini saat Mengalami Keputihan di Masa Kehamilan
Di bawah ini adalah anjuran dari APA bagi para ibu hamil yang mengalami keputihan.
Hindari:
- Menggunakan tampon, karena bisa memasukkan kuman baru ke dalam vagina.
- Melakukan douche. Ini dapat mengganggu keseimbangan normal bakteri sehat di vagina dan menyebabkan infeksi. Untuk diketahui, douche adalah cairan khusus pembersih area vagina yang dikemas dalam sebuah douche, yaitu kantong dengan selang atau semprotan.
Lakukan:
- Gunakan panty liner jika itu membuat Anda lebih nyaman. Sebab, panty liner dapat menyerap cairan berlebih.
- Beri tahu dokter obgyn atau petugas kesehatan Anda pada sesi pengecekan berkala atau ketika berkonsultasi, bila Anda mengalami keputihan.
Selain itu, whattoexpect.com, juga menganjurkan beberapa hal berikut ketika mengalami keputihan di masa kehamilan:
- Mandi secara teratur dan kenakan celana dalam dengan lapisan katun yang dapat membuat kulit di area vagina bisa ‘bernapas’.
- Jaga kebersihan dan kekeringan di area ini untuk membantu menjaga keseimbangan bakteri sehingga dapat mencegah infeksi vagina.
Detail isi artikel
- Penyebab Munculnya Leukore
- Muncul Setelah Pembuahan dan Akhir Kehamilan
- Keputihan yang Tak Normal
- Lakukan Ini saat Mengalami Keputihan di Masa Kehamilan
Artikel Lainnya
Kehamilan Beresiko
Toksoplasma pada Ibu Hamil. Ini Yang Wajib Diketahui!
Gejala Kehamilan
Keputihan saat Hamil, Apakah Wajar?
Trimester 1
Bumil Harus Tahu: Jadwal Pemeriksaan USG yang Tak Boleh Dilewatkan!
Ide Nama Bayi
Pilihan Nama Bayi Laki-Laki yang Memiliki Arti Bahagia
Ide Nama Bayi
Pilihan Nama Bayi Perempuan yang Memiliki Arti Bahagia
Gejala Kehamilan
8 Arti Mimpi Keguguran saat Hamil
Kehamilan Kembar
Tips Mengatasi Kulit Beruntusan Saat Hamil
Trimester 1
7 Pantangan Ibu Hamil yang Harus Dihindari